8:41 PM
Dalam keterangannya, General Manager Medical City Jababeka, Marlin Marpaung mengatakan dengan hadirnya senior living @D' Kayangan sebagai hunian bagi para lansia diharapkan mampu menghadirkan suasana baru melalui fasilitas dan pelayanan bagi para lansia untuk menikmati hari tuanya.
Ada Hunian Khusus Lansia Loh di Jababeka
BERITABEKASI.CO, Cikarang Utara -
Medical City Jababeka, Kabupten Bekasi meluncurkan hunian khusus yang
diperuntukan bagi para lanjut usia. Medical
City meluncurkan proyek pembangunan
senior living atau hunian bagi lanjut usia dengan konsep terintegrasi dan one
stop service, hunian ini dapat merawat kesehatan para lansia selama 24 jam.
Dalam keterangannya, General Manager Medical City Jababeka, Marlin Marpaung mengatakan dengan hadirnya senior living @D' Kayangan sebagai hunian bagi para lansia diharapkan mampu menghadirkan suasana baru melalui fasilitas dan pelayanan bagi para lansia untuk menikmati hari tuanya.
"Dalam hunian itu juga diberikan kegiatan
bagi para lansia untuk mengaktualisasikan diri yang bermanfaat bagi masa
tuanya," singkatnya.
Sementara itu, Senior living ini menempati areal
seluas 8 hektar dengan total luas 24 hektar yang menghadirkan 280 unit senior
care serta 4 Fasilitas lainnya seperti care center, spiritual center, Function
Building dan Club House.(beritabekasi)
Labels:
Lifestyle
9:52 AM
Berbekal pengalaman selama 24 tahun sebagai salah satu pionir pengelolaan kawasan industri,
PT Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT. Pelindo II (Pelabuhan Indonesia) melakukan penandatangan MoU dalam hal pengelolaan lahan milik Pelindo II di provinsi Bengkulu. Penandatangan MoU tersebut dilaksanakan pada selasa (10/9) di kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh SD Darmono dan Budianto Liman selaku Presdir dan Wakil Presdir Jababeka dan Dirut Pelindo II Richard Joost Lino. Adapun lahan tersebut berada di kawasan pelabuhan Pulau Baai dengan luas 1000 Ha.
Dalam wawancara dengan media Lino mengatakan, “studi kelayakan akan dilakukan Jababeka, apakah nantinya tetap dijadikan sebagai kawasan industri ataukah dipersiapkan menjadi KEK (kawasan ekonomi khusus). Yang jelas, kami harap pemanfaatan lahan tersebut bisa memperkuat fungsi pelabuhan Bengkulu.”
Lino menambahkan, sebagai rangkaian dari kerjasama strategis antara kedua belah pihak, Pelindo II memberikan lahan milik perusahaan seluas 1.000 hektar di sekitar pelabuhan Bengkulu untuk dikembangkan oleh Jababeka menjadi kawasan industri dan logistik.
Sementara itu, Presdir Jababeka SD Darmono mengungkapkan, “mekanisme bisnis dengan Pelindo II bersifat hubungan bisnis, atau business to business. Untuk memulai pembangunan kawasan tersebut, pihaknya akan membangun kawasan industri serta fasilitas pendukung pelabuhan sebagai sarana penunjang kawasan industri tersebut.”
Disaat yang bersamaan, salah satu unit usaha Jababeka yaitu PT Cikarang Inland Port (CIP) yang fokus bergerak di bidang pengoperasian dan pelayanan pelabuhan terintegrasi dengan Cikarang Dry Port (CDP), juga menjalin kerjasama dengan Pelindo II. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirut CIP Hadi Raharja dan Dirut Pelindo II Richard Joost Lino.
Dalam kerjasama ini, CDP akan digunakan untuk perpanjangan atau penyangga Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti diketahui, CDP adalah salah satu pelabuhan darat yang mempunyai layanan bea cukai dan fasilitas pelabuhan lainnya. Optimalisasi Cikarang Day Port ke depan bisa lebih maksimal seiring dengan adanya kerja sama ini.
Menurut Lino, pemanfaatan CDP sebagai salah satu pelabuhan darat yang memiliki kapasitas hingga 2 juta TEU’s per tahun, diestimasi bisa lebih mengurai kemacetan maupun mempercepat durasi bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan di Tanjung Priok.
“Dengan pindah ke sana mungkin cost dari Tanjung Priok ke CDP akan naik. Semua nanti mulai dari custom clearence dan lain-lain ada di sana. Industri juga banyak di Cikarang, jadi bisa kirim lewat sana. Selain itu, guna mengatasi kemacetan dan lamanya waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini memang membutuhkan lahan. Arus kontainer terus tumbuh di Priok. Sehingga kita lakukan kerjasama ini agar bisa mengerem investasi di sini (Tanjung Priok),” jelasnya.
Lino menambahkan, “nantinya bisa saja Pelindo menyewa Cikarang Dry Port. Jadi Pelindo nggak usah beli tanah untuk menampung kapasitas kontainer yang naik 50% setiap tahunnya. Kalau dipindahkan bisa dengan sistem sewa menyewa atau jangka panjang. Operasional Cikarang Dry Port baru 10% saat ini.”
Adapun Presdir Jababeka SD. Darmono mengatakan skema kerja sama yang dilakukan dengan Pelindo II masih akan dikaji ke depan dengan menyiapkan opsi penyewaan Cikarang Dry Port yang merupakan aset perseroan. Opsi yang paling mungkin adalah Pelindo II menyewa CDP, sehingga tidak perlu lagi membeli lahan untuk menampung arus peti kemas di Tanjung Priok yang tumbuh hingga 50% setiap tahunnya. Bisa saja mekanisme kerjasa berupa sistem sewa menyewa atau jangka panjang.
“Kami optimistis, CDP sangat mumpuni menciptakan kelancaran arus barang yang dibutuhkan industri maupun pengguna jasa dalam mencapai pelabuhan Tanjung Priok maupun sebaliknya dengan efektif dan efesien,” paparnya. (Heros Barasakti/TPP)
Sumber : thepresidentpostindonesia
Jababeka Siap Bangun Kawasan Industri dan Fasilitas Penunjang Pelabuhan di Bengkulu
Berbekal pengalaman selama 24 tahun sebagai salah satu pionir pengelolaan kawasan industri,
PT Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT. Pelindo II (Pelabuhan Indonesia) melakukan penandatangan MoU dalam hal pengelolaan lahan milik Pelindo II di provinsi Bengkulu. Penandatangan MoU tersebut dilaksanakan pada selasa (10/9) di kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh SD Darmono dan Budianto Liman selaku Presdir dan Wakil Presdir Jababeka dan Dirut Pelindo II Richard Joost Lino. Adapun lahan tersebut berada di kawasan pelabuhan Pulau Baai dengan luas 1000 Ha.
Dalam wawancara dengan media Lino mengatakan, “studi kelayakan akan dilakukan Jababeka, apakah nantinya tetap dijadikan sebagai kawasan industri ataukah dipersiapkan menjadi KEK (kawasan ekonomi khusus). Yang jelas, kami harap pemanfaatan lahan tersebut bisa memperkuat fungsi pelabuhan Bengkulu.”
Lino menambahkan, sebagai rangkaian dari kerjasama strategis antara kedua belah pihak, Pelindo II memberikan lahan milik perusahaan seluas 1.000 hektar di sekitar pelabuhan Bengkulu untuk dikembangkan oleh Jababeka menjadi kawasan industri dan logistik.
Sementara itu, Presdir Jababeka SD Darmono mengungkapkan, “mekanisme bisnis dengan Pelindo II bersifat hubungan bisnis, atau business to business. Untuk memulai pembangunan kawasan tersebut, pihaknya akan membangun kawasan industri serta fasilitas pendukung pelabuhan sebagai sarana penunjang kawasan industri tersebut.”
Disaat yang bersamaan, salah satu unit usaha Jababeka yaitu PT Cikarang Inland Port (CIP) yang fokus bergerak di bidang pengoperasian dan pelayanan pelabuhan terintegrasi dengan Cikarang Dry Port (CDP), juga menjalin kerjasama dengan Pelindo II. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirut CIP Hadi Raharja dan Dirut Pelindo II Richard Joost Lino.
Dalam kerjasama ini, CDP akan digunakan untuk perpanjangan atau penyangga Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti diketahui, CDP adalah salah satu pelabuhan darat yang mempunyai layanan bea cukai dan fasilitas pelabuhan lainnya. Optimalisasi Cikarang Day Port ke depan bisa lebih maksimal seiring dengan adanya kerja sama ini.
Menurut Lino, pemanfaatan CDP sebagai salah satu pelabuhan darat yang memiliki kapasitas hingga 2 juta TEU’s per tahun, diestimasi bisa lebih mengurai kemacetan maupun mempercepat durasi bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan di Tanjung Priok.
“Dengan pindah ke sana mungkin cost dari Tanjung Priok ke CDP akan naik. Semua nanti mulai dari custom clearence dan lain-lain ada di sana. Industri juga banyak di Cikarang, jadi bisa kirim lewat sana. Selain itu, guna mengatasi kemacetan dan lamanya waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini memang membutuhkan lahan. Arus kontainer terus tumbuh di Priok. Sehingga kita lakukan kerjasama ini agar bisa mengerem investasi di sini (Tanjung Priok),” jelasnya.
Lino menambahkan, “nantinya bisa saja Pelindo menyewa Cikarang Dry Port. Jadi Pelindo nggak usah beli tanah untuk menampung kapasitas kontainer yang naik 50% setiap tahunnya. Kalau dipindahkan bisa dengan sistem sewa menyewa atau jangka panjang. Operasional Cikarang Dry Port baru 10% saat ini.”
Adapun Presdir Jababeka SD. Darmono mengatakan skema kerja sama yang dilakukan dengan Pelindo II masih akan dikaji ke depan dengan menyiapkan opsi penyewaan Cikarang Dry Port yang merupakan aset perseroan. Opsi yang paling mungkin adalah Pelindo II menyewa CDP, sehingga tidak perlu lagi membeli lahan untuk menampung arus peti kemas di Tanjung Priok yang tumbuh hingga 50% setiap tahunnya. Bisa saja mekanisme kerjasa berupa sistem sewa menyewa atau jangka panjang.
“Kami optimistis, CDP sangat mumpuni menciptakan kelancaran arus barang yang dibutuhkan industri maupun pengguna jasa dalam mencapai pelabuhan Tanjung Priok maupun sebaliknya dengan efektif dan efesien,” paparnya. (Heros Barasakti/TPP)
Sumber : thepresidentpostindonesia
Labels:
Jababeka